Dampak Pencemaran Udara Terhadap Hewan dan Tumbuhan
1) Hewan
Dampak negatif zat-zat pence-mar udara
terhadap fauna (hewan) tidak berbeda jauh dengan dampak-dampak lain
seperti terhadap manusia dan tumbuhan. Dampak terhadap hewan dapat
terjadi secara langsung dan tidak langsung, secara langsung terjadi bila
ada interaksi melalui sistem pernafasan sebagaimana terjadi pada
manusia. Dampak tidak langsung terjadi melalui suatu perantara, baik
tumbuhan atau perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan hewan.
Terjadinya emisi zat- zat pencemar ke atmosfer (udara) seperti
partikulat, NOx, SO2, HF dan lain-lain yang kemudian berinteraksi dengan
tumbuhan dan perairan baik melalui proses pengendapan atau pun
penempelan, akan berpengaruh langsung terhadap vegetasi dan biota
perairan hingga dapat menjalar pada hewan- hewan melalui rantai makanan
yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut. Pengaruh Oksida
Nitrogen (NOx) pada dosis tinggi terhadap hewan berupa terjadinya gejala
paralisis sistem syaraf dan konvulusi.
2) TUMBUHAN
Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang
besar dalam menerima pengaruh perubahan atau gangguan akibat polusi
udara dan perubahan lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak faktor
yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan
nutrisi. kondisi tanaman, temperatur, kelembaban dan penyinaran.
Beberapa contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisonal dan
gangguan atraksional biologis adalah terjadinya penurunan tingkatan
kandungan enzym, gangguan pada respon fisiologis adalah perubahan pada
sistem fotosintesa, sedang gangguan yang nampak secara visual adalah
chlorosis (perusakan zat hijau daun/menguning), flecking (daun
bintik-bintik), reduced crop yield (penurunan hasil panen). Terjadinya
gangguan pencema- ran terhadap tumbuhan dapat digolongkan dalam dua
kategori, yaitu pencemaran secara primer dan sekunder.

a. Gangguan secara primer
Gangguan secara primer
adalah terjadinya kontak langsung antara sumber pencemar dengan bagian
permukaan tumbuhan secara langsung, sehingga mengganggu dan
menutupi
epidermal yang membantu sistem penguapan pada tumbuhan. Hal ini
terjadi seperti gangguan pernafasan pada manusia. Gangguan pencemaran
udara terhadap tumbuhan karena adanya gas/partikel yang menutupi
permukaan daun, sehingga menghalangi difusi dari gas masuk dan keluar
dedaunan.
b. Gangguan secara sekunder
Gangguan secara
sekunder adalah gangguan yang terjadi pada tumbuhan karena pencemaran
yang mengganggu pada sistem akar, terjadi karena penumpukan
polutan/pencemar pada tanah dan permukaan air. Gangguan ini akan
menghalangi proses alterasi dari nutrisi yang berada dalam tanah dan
sekitar tumbuhan. Gejala yang tampak karena pencemaran udara terhadap
tumbuhan adalah terjadinya penampakan yang kurang sehat pada daun,
dengan matinya beberapa bagian serta hilangnya warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar